5 Penyebab Turunya Harga Emas di Masyarakat – Pamor emas sebagai salah satu instrumen investasi kian kinclong spaceman lantaran harganya yang terus meroket dalam beberapa bulan terakhir. Emas menjadi pilihan investasi yang aman saat terjadi masa-masa yang sulit atau krisis, walaupun harganya bisa berfluktuasi. Investor biasanya beramai-ramai berburu emas sebagai pilihan investasi saat terjadi ketidakstabilan ekonomi atau politik sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi ketimbang terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.
Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan legend of garuda moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi gak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya.
Inflasi
Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Sebab, masyarakat enggan menyimpan wild bandito aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati, harga emas akan meningkat pula.
Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh seaba itu, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat. Bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, harga emas akan melonjak naik. Belakangan terjadi kenaikan harga emas yang diakibatkan oleh situasi perang dagang Amerika Serikat dan China. Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas. Tidak heran kalau harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya. Namun, kala situasi mulai adem, safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Menariknya nih ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.