Harga Emas Naik atau Turun – Sudah bukan rahasia lagi jika rtp slot emas merupakan salah satu jenis logam mulia yang paling banyak digemari masyarakat, baik untuk investasi maupun kebutuhan sehari-hari. Menurut Anda apa alasannya?
Investasi emas dianggap aman atau bebas risiko bagi masyarakat awam yang ingin berinvestasi namun tidak mau mengambil risiko. Hal ini menjawab pertanyaan berapa banyak orang yang lebih memilih menyimpan emasnya untuk investasi masa depan dibandingkan berinvestasi langsung pada saham atau obligasi.
Selain itu sob, pergerakan harga emas sangat dinamis. Secara umum harga emas selalu naik lho. Coba lihat harga emas di Indonesia pada tahun 2015 yang hanya berkisar Rp 490.000 hingga Rp 530.000 per gram. Beberapa bulan terakhir harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah mencapai Rp 700.000 per gram. Artinya harga emas naik hingga 35%!
Apa sebenarnya yang membuat harga emas naik turun sedemikian rupa? Yuk, simak ulasannya!
1. Ketidakpastian Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekitar kita, seperti politik, perekonomian, krisis, resesi atau perang, menjadi salah satu pemicu naik turunnya harga emas. Kenapa begitu kawan? Ingatkah Anda dengan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 dengan tujuan menggulingkan kekuasaan Presiden Soeharto? Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kisruh, emas kerap dipandang sebagai penyelamat. Itu sebabnya ketika terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak tinggi.
Baca juga: Informasi Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?
Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada berita kenaikan harga emas yang disebabkan oleh situasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Situasi ini mendorong investor global berbondong-bondong berinvestasi pada aset-aset aman, salah satunya emas. Tak heran jika harga emas naik karena banyak peminatnya. Namun ketika situasi mulai mereda, minat terhadap aset safe haven seperti emas akan berkurang. Kembalinya selera risiko investor dan perburuan aset berisiko dimulai. Harga emas mungkin akan turun nanti. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui emas kerap menjadi pilihan investor di tengah ketidakpastian perekonomian global saat ini.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa emas baru dipilih saat perekonomian sedang tidak menentu atau terjadi gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan emas tidak berkurang seiring dengan terbatasnya ketersediaan emas. Tidak mengherankan jika popularitas emas umumnya meroket saat krisis.
2. Penawaran dan permintaan emas
Hukum penawaran dan permintaan slot thailand juga berlaku pada emas. Permintaan emas lebih besar dibandingkan pasokannya, sehingga logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini akan semakin meningkat. Sebaliknya, harga akan turun jika pasokan lebih besar dibandingkan permintaan.
Menariknya ketersediaan emas di dunia cukup terbatas, tahukah anda bahwa produksi emas di dunia selain dari pertambangan juga berasal dari emas daur ulang. Ada dua versi hasil penghitungan total emas di dunia. GFMS versi pertama Thomson Reuters menyebutkan angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sedangkan versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat bergantung pada kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika The Fed menurunkan suku bunganya, harga emas berpotensi naik. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan masyarakat cenderung menaruh uangnya pada emas. Dan sebaliknya. Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak karena keputusan ini.
4. Inflasi
Inflasi menjadi salah satu faktor utama penyebab harga barang naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal harga emas. Hal ini disebabkan masyarakat enggan menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi pada emas yang harganya cenderung stabil dan aman ketika terjadi inflasi. Karena permintaan yang meningkat ini, harga emas juga akan meningkat.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah. Oleh karena itu, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal akan menguat atau naik.